Wednesday 13 January 2016

ABSTRAKSI TEKS EDITORIAL/OPINI

Pada topik kali ini, kita akan belajar tentang mengabstraksi teks editorial atau opini. Abstrak dapat dipahami sebagai ringkasan. Jadi, kita perlu meringkas teks editorial dengan tetap memperhatikan hal-hal penting yang dibahas dalam teks tersebut. Ringkasan dilakukan dengan menyingkat isi tulisan dengan tetap mempertahankan keaslian pikiran pokok dan sistematika penulisan yang dilakukan penulis dari tiap paragraf tanpa ada perubahan sedikit pun.
      Dengan membuat ringkasan, kita akan lebih mudah untuk memahami gagasan utama dan tujuan penulis dengan cepat dan singkat. Ringkasan ditulis dengan memangkas dan memilih bagian pokok dan membuang bagian yang tidak penting dalam tulisan. Bagian pokok dalam tulisan dapat ditemukan pada gagasan setiap paragraf dalam tulisan tersebut.

Langkah-Langkah dalam Meringkas Teks

  1. Membaca seluruh isi teks atau tulisan dengan cermat Bacalah keseluruhan isi tulisan. Jika perlu, tulisan dapat dibaca berulang kali agar kita dapat mengetahui kesan umum tentang tulisan tersebut. Selain itu, temukan pula maksud dan sudut pandang penulis.
  2. Menentukan gagasan utama Jika sudah mendapatkan kesan umum atau sudut pandang dalam teks tersebut, maka kita perlu menemukan hal yang lebih dalam dan konkrit. Hal tersebut ditemukan dengan membaca kembali setiap alinea dan mencatat semua gagasan yang pnting dalam alinea tersebut. Gagasan yang penting itu menjadi bagian pokok untuk menyusun ringkasan.
  3. Menyusun kembali gagasan utama Gagasan atau bagian pokok yang telah dicatat dapat disusun dengan penyusunan baru tetapi masih menggambarkan keseluruhan isi tulisan aslinya.
Di samping itu ada peraturan tambahan dalam membuat ringkasan yaitu sebagai berikut.

  1. Pergunakanlah kalimat tunggal pada kalimat majemuk saat membuat kalimat ringkasan.
  2. Singkatlah setiap kalimat dalam tulisan menjadi frasa dan frasa menjadi kata.
  3. Tidak perlu memasukkan kalimat atau bagian tulisan yang tidak penting untuk dijadikan ide pokok.
  4. Pertahankan struktur, sudut pandang, dan gagasan pada tulisan asli. Hal ini wajib dilakukan dan tidak boleh memasukkan pendapat pribadi dalam ringkasan.
  5. Jika ringkasan diambil dari teks ceramah atau teks pidato, maka sudut pandang yang digunakan perlu diubah. Pengubahan itu terjadi untuk penyebutan sudut pandang orang pertama tunggal menjadi sudut pandang orang ketiga.
  6. Panjang ringkasan dapat ditetapkan oleh keinginan penulis ringkasan. Hal yang penting adalah seluruh isi tulisan asli dapat diringkas dengan baik dan panjang ringsakan pun dapat disesuaikan dengan permintaan.

Perhatikan contoh.

Mafia narkoba sangat rapi dalam melaksanakan kegiatan bisnisnya. Aparat BNN mengalami kesulitan untuk mengungkap mafia besar dalam pengedaran narkoba. Namun, hal ini dapat terungkap jika pemerintah terutama BNN yakin untuk memberantas narkoba sampai ke akar-akarnya termasuk berani tegas terhadap aparat yang diduga turut terlibat dalam peredaran narkoba ini.
      Salah satu wilayah yang memudahkan para pengedar narkoba untuk masuk ke Indonesia adalah melalui wilayah Provinsi Riau. Perairan Riau atau lebih tepatnya daerah perairan Rupat menjadi jalan masuknya narkoba dari negara tetangga terutama Malaysia ke Indonesia. Kawasan perairan tersebut tidak diawasi oleh pihak bea dan cukai serta polisi air sehingga kapal bebas untuk datang ke perairan tersebut.
Setelah membaca teks tersebut, coba buatlah abstrak atau ringkasannya. Perhatikanlah gagasan pokok dalam tulisan tersebut yang dimulai dengan memahami gagasan pokok setiap paragraf.

Hasil Abstraksi

Aparat BNN mengalami kesulitan untuk mengungkap mafia besar dalam pengedaran narkoba karena kegiatan bisnis mafia tersebut yang sangat rapi. Narkoba yang beredar di Indonesia ternyata masuk dari wilayah perairan Riau tepatnya perairan Rupat. Perairan ini tidak diawasi sehingga kapal bebas untuk datang dan pergi dari perairan ini.
      Abstrak atau ringkasan membuat teks yang panjang menjadi pendek karena ada penyingkatan dalam penyampaian informasi. Informasi yang dipilih hanya berdasarkan pada gagasan pokok yang ada dalam paragraf atau tulisan tersebut. Dengan mengesampingkan hal yang tidak penting, ringkasan menjadi lebih jelas dan mampu memberikan informasi yang akurat.

Poin Penting

  1. Langkah-langkah dalam mengabstraksi teks atau meringkas teks adalah membaca seluruh isi teks atau tulisan dengan cermat, menentukan gagasan utama, dan menyusun kembali gagasan utama.
  2. Peraturan tambahan dalam membuat ringkasan yaitu sebagai berikut. a. Pergunakanlah kalimat tunggal pada kalimat majemuk saat membuat kalimat ringkasan. b. Singkatlah setiap kalimat dalam tulisan menjadi frasa dan frasa menjadi kata. c. Tidak perlu memasukkan kalimat atau bagian tulisan yang tidak penting. d. Pertahankan struktur, sudut pandang, dan gagasan pada tulisan asli. e. Jika ringkasan diambil dari teks ceramah atau teks pidato, maka sudut pandang yang digunakan perlu diubah. f. Panjang ringkasan dapat ditetapkan oleh keinginan penulis ringkasan.

MENULIS TEKS EDITORIAL

Seorang penulis teks editorial memaparkan fakta dan opini yang dapat mempengaruhi pendapat umum. Pengaruh tersebut diciptakan dari argumen yang diungkapkan penulis untuk membujuk pembaca agar dapat memikirkan hal yang sama dengan argumen tersebut. Penulisan editorial dimaksudkan untuk mempengaruhi opini publik. Karena pengaruh inilah, publik dapat bersikap dan berpikir kritis serta mengambil tindakan terhadap suatu masalah. Ada pula yang menyebutkan bahwa editorial merupakan suara koran. Melalui suara ini, seseorang dapat mengetahui informasi, berpikir, dan tergerak untuk melakukan tindakan.
      Menulis teks editorial tentu perlu memperhatikan langkah-langkah penulisan yang benar. Langkah-langkah penulisan teks editorial sudah dijelaskan pada pembahasantopik sebelumnya. Langkah-langkah tersebut perlu diingat kembali agar kita mudah dalam menulis editorial. Menulis teks editorial tidak hanya memahami langkah-langkah penulisan saja tetapi juga perlu memiliki referensi tentang editorial. Referensi tersebut dapat berupa contoh atau buku materi yang membahas tentang editorial.
      Sebelum membahas lebih jauh tentang menulis teks editorial, coba bacalah teks editorial berikut ini.

Perlunya Persatuan dan Kesantunan

Presiden Joko Widodo menyampaikan pesan dan ajakan dalam pidato kenegaraan perayaan ulang tahun ke-70 Indonesia di depan sidang bersama Dewan Perwakilan Rakyat dan Dewan Perwakilan Daerah yang dilaksanakan pada pada Jumat (14/8). Presiden menyampaikan tiga pidato, yakni pidato di depan Sidang Tahunan Mejelis Permusyawaratan Rakyat, pidato dalam rangka proklamasi, dan pidato tentang keterangan pemerintah mengenai RUU APBN 2016 di depan Dewan Perwakilan Rakyat. Pidato yang disampaikan ini merupakan pidato kenegaraan pertama bagi Presiden Jokowi.
      Presiden Jokowi menyampaikan pidato beberapa hari menjelang proklamasi kemerdekaan Indonesia. Pidato yang hendak disampaikan presiden sudah ditunggu oleh bangsa ini yang ingin mendengarkan narasi dan visi presiden dalam upaya mengisi kemerdekaan. Visi tersebut ditunjukkan dengan implementasi tol laut dan implementasi gagasan revolusi mental.
      Presiden juga menyampaikan pesan penting untuk anak bangsa agar memperkokoh persatuan dengan tetap memperhatikan kesantunan dalam bertata krama. Jika nilai kesantunan dan tata krama hilang, maka akan berbahaya bagi kelangsungan hidup bangsa. Kesantunan perlu diterapkan dalam politik, hukum, ketatanegaraan, dan kedisiplinan ekonomi. Jika tidak diterapkan, maka kita akan lamban dalam mengatasi berbagai persoalan bangsa.
      Persoalan bangsa dapat diatasi dengan persatuan. Hal tersebut ditegaskan oleh presiden dan perlu kita garis bawahi bahwa penyelesaian soal bangsa pun memerlukan soliditas nasional. Bangsa ini tidak boleh mengalami perpecahan yang disebabkan oleh pertentangan politik dan kepentingan jangka pendek yang membuat keadaan politik, ekonomi yang mandiri, dan kepribadian dalam berbudaya tidak dapat teruwujud.
      Ide persatuan itu dipandang sebagai kesatuan gagasan elite bangsa ini terutama dalam pemerintahan Presiden Jokowi. Kesatuan dapat diperlihatkan dengan kesamaan langkah dalam setiap kebijakan para menteri. Para menteri diharapkan dapat melangkah seirama dan tidak melakukan perdebatan yang akan melemahkan persatuan. Presiden pun perlu memastikan dan bertanggung jawab atas para menterinya yang harus selalu bekerja dengan benar dan tidak memiliki kecenderungan untuk memperluas kekuasaan.
      Bangsa ini akan melihat dan menunggu kepemimpinan presiden yang bekerja. Hal ini sesuai dengan pernyataan presiden bahwa yang ada adalah visi dan misi presiden bukan visi dan misi menteri.
      Setelah membaca teks editorial tersebut, kita dapat melihat cara penulis menyampaikan isu dengan menuliskan opininya yang disertai fakta. Teks editorial tersebut membahas isu tentang pidato kenegaraan Presiden Joko Widodo. Penulis editorial melihat bahwa pidato presiden ini dapat diangkat ke dalam bagian editorial dengan memperhatikan isi pidato tersebut.
      Pada dua paragraf terakhir, kita dapat menemukan pemikiran penulis mengenai pidato Presiden Jokowi. Penulis memberikan opini berdasarkan fakta yang berkaitan dengan persatuan dan kesantunan yang ada dalam pidato. Penulis memberikan opini bahwa persatuan memerlukan soliditas nasional dan sebagai presiden, Jokowi perlu memastikan kinerja dan bertanggung jawab atas para menterinya.
      Melalui contoh teks editorial tersebut, kita dapat memahami penyampaian opini dan fakta yang seimbang. Selain itu, penulis perlu memperhatikan tiga tujuan editorial yaitu sebagai berikut.
1. Penjelasan dalam editorial bukan berupa penekanan terhadap pengalaman atau penilaian seseorang tetapi pada penyajian fakta dan gagasan yang objektif tanpa prasangka.
2. Menyakinkan pembaca dengan cara yang persuasif.
3. Melakukan penilaian terhadap peristiwa yang terjadi dengan jelas dan meyakinkan.

Poin Penting

  1. Penulis perlu memahami langkah-langkah penulisan teks editorial dengan yang baik.
  2. Ada tiga tujuan editorial yang perlu diperhatikan penulis yaitu sebagai berikut.
    a. penjelasan dalam editorial bukan berupa penekanan terhadap pengalaman atau penilaian seseorang tetapi menyajikan fakta dan gagasan yang objektif
    b. meyakinkan pembaca dengan persuasif

LANGKAH-LANGKAH MENULIS TEKS EDITORIAL

Teks editorial akan selalu berhubungan dengan isu yang sedang hangat dibicarakan dalam masyarakat. Isu tersebut menjadi perhatian utama untuk publik. Melalui isu itu pula, kita dapat melihat sudut pandang yang berbeda dan solusi yang ditawarkan untuk menyelesaikan suatu masalah.
      Isu dalam teks editorial dipilih oleh pihak media karena editorial menjadi salah satu bentuk sikap media terhadap publik. Walaupun teks editorial ini ditulis oleh pihak redaksi tetapi sebagai wawasan dan cara untuk melatih kemampuan menulis, kita perlu mempelajarinya. Selain itu, kita juga menjadi paham bahwa media massa tidak hanya menginformasikan tentang berita saja tetapi juga media massa perlu menyatakan pandangannya terhadap berbagai hal yang terjadi dalam masyarakat.
      Adapun langkah-langkah menulis teks editorial dapat dilakukan dengan cara memilih (selecting), mengumpulkan (collecting), mengaitkan (connecting), dan memperbaiki (correcting) yang dijelaskan sebagai berikut ini.
1. Memilih topik
Pemilihan topik menjadi langkah pertama dalam penulisan teks editorial. Pemilihan topik berkaitan dengan isu yang akan menjadi dasar penulisan editorial. Isu yang akan diangkat perlu dipertimbangkan dan hal ini sesuai dengan kebijakan kita sebagai penulis dan pihak redaksi media. Selain itu, pilihlah isu dengan topik yang menarik minat baca masyarakat dan berhubungan dengan kepentingan masyarakat luas seperti tentang kekeringan yang dialami oleh berbagai daerah di Indonesia, kenaikan harga BBM, pembentukan kabinet dalam pemerintahan, dan sebagainya.
2. Mengumpulkan data
Opini yang ditulis dalam editorial perlu disertai dengan data pendukung berupa fakta yang berkaitan dengan isu yang ditulis dalam editorial. Data pendukung tersebut dapat menjadi penguat opini dan memberikan penilaian yang objektif terhadap editorial yang kita tulis. Jadi, isi tulisan tidak hanya sekadar opini saja. Selain itu, teori dan pendapat ahli pun perlu dipaparkan agar pendapat yang kita tulis lebih berbobot.
3. Mengaitkan bagian-bagian editorial dan mengembangkannya
Penyusunan editorial dapat dirembukkan dengan anggota redaksi. Rembukan tersebut perlu dilakukan agar dapat menghubungkan antara isu atau topik yang ditulis dengan sikap media. Tidak hanya isu yang perlu disepakati bersama tetapi juga detail dan contoh yang akan diungkapkan dalam editorial tersebut. Setelah itu, diskusikan pula tentang opini yang akan disampaikan dan solusi yang akan diberikan dalam editorial. Lalu, kembangkanlah teks editorial dengan memperhatikan hal-hal yang sudah didiskusikan tersebut.
4. Memperbaiki isi teks editorial termasuk isi dan kaidah kebahasaannya
Perbaikilah secara menyeluruh hasil tulisan yang telah ditulis. Editorial tersebut harus berisi kejelasan dan disampaikan dengan akurat serta tidak menyerang pihak lain. Selain itu, penyampaian opini dalam editorial tidak terkesan mengajari kepada pembaca.
Paragraf disusun dengan menggunakan kalimat yang efektif dan kata-kata yang lugas. Penggunaan contoh dan ilustrasi akan sangat bermanfaat. Apalagi jika tulisan disertai dengan kutipan yang memiliki nilai untuk menguatkan opini yang akan ditulis dan hal yang penting adalah menyampaikan opini dengan jujur dan akurat.

Poin Penting

  1. Editorial menjadi salah satu cara untuk menyampaikan sikap media terhadap isu atau masalah yang ada dalam masyarakat.
  2. Langkah-langkah menulis teks editorial dilakukan dengan cara berikut ini.
    a. memilih topik
    b. mengumpulkan data
    c. mengaitkan bagian-bagian editorial dan mengembangkannya
    d. Memperbaiki isi teks editorial termasuk isi dan kaidah kebahasaannya

Kaidah Teks Editorial/Opini

Tujuan Pembelajaran:
Siswa memahami kaidah teks editorial.

Sebelumnya kalian sudah paham akan struktur teks editorial. Dalam materi ini, kita akan mempelajari kaidah teks editorial. Kaidah-kaidah dalam teks editorial adalah sebagai berikut.
1. Terdapat kalimat utama dalam setiap paragraf. Dalam setiap paragraf selalu ada kalimat utama. Kalimat utama adalah kalimat yang mewakili gagasan utama. Contoh pada teks berjudul Perekonomian Indonesia Memprihatinkan pada paragraf satu, Saat ini kondisi perekonomian Indonesia sedang masa memprihatinkan.
2. Menggunakan adverbial frekuensi. Adverbia frekuensi adalah kata keterangan yang menunjukkan intensitas kegiatan, seperti sering, kadang-kadang, jarang, dan kerap. Contoh, Hal ini tentu seringkali membuat pusing masyarakat.
3. Menggunakan konjungsi yang digunakan untuk menata argumentasi. Konjungsi ini menunjukkan urutan dari sebuah peristiwa, seperti pertama, kedua, kemudian, dan berikutnya. Contohnya, kemudian, tak lama setelah itu, imbas dari kenaikan BBM mulai terasa.
4. Menggunakan konjungsi untuk memperkuat argumentasi. Konjungsi ini menunjukkan tambahan argumen dari argumen sebelumnya, seperti bahkan, juga, selain itu, dan lagi pula, dan justru. Contohnya, Selain itu, cabai dan bawang pun ikut-ikutan naik.
5. Menggunakan konjungsi yang menyatakan harapan. Konjungsi ini terdiri dua bagian kalimat. Kalimat yang pertama berisi pernyataan sedangkan kalimat kedua berisi tujuan atau harapan. Contohnya, Pemerintah mencari strategi-strategi jitu untuk mengatasi masalah ekonomi agar ekonomi Indonesai tidak semakin parah.
6. Menggunakan kata kerja material, relasional, dan mental.
Kata kerja material adalah kata kerja yang menunjukkan perbuatan fisik atau peristiwa, seperti berlari, atau mencuci. Contohnya, Akibat kebijakan tersebut, masyarakat harus membeli BBM lebih mahal.
Kata kerja relasional adalah kata kerja yang mengandung pengertian A adalah B. Kata kerja ini biasanya digunakan untuk menjabarkan sebuah definisi. Contohnya, Ironi memang, Indonesia adalah negara agraris, dan dahulu terkenal dengan swasembada beras, justru bermasalah dengan harga beras. Selain itu, adapula kata kerja relasional atributif. Kata kerja relasional atributif adalah kata kerja yang menyatakan milik. A memiliki B, contoh Budi memiliki tiga buah mobil.
Kata kerja mental adalah kata kerja ini terdiri atas kata kerja yang menerangkan persepsi, afeksi, kognisi. Kata kerja persepsi adalah kata kerja yang berkaitan dengan pancaindera, contoh melihat, mendengar, mencium. Contohnya, Pemerintah harus melihat kondisi ekonomi masyarakat Indonesia secara real. Sedangkan kata kerja afeksi adalah kata kerja yang berkaitan dengan perasaan psikologis seseorang,seperti marah, sedih, khawatir, dan senang. Contohnya, masyarakat Indonesia khawatir dengan kondisi perekonomian Indonesia saat ini. Selain itu, ada pula kata kerja kognisi. Kata kerja kognisi adalah kata kerja yang berkaitan dengan proses memahami sesuatu, seperti berpikir, mengerti, dan memahami. Contohnya, Saya memahami bahwa kondisi perekonomian Indonesia saat ini dipengaruhi oleh merosotnya nilai tukar rupiah.

7. Kaya akan kosakata. Dalam teks editorial/opini biasanya banyak dijumpai kata-kata yang jarang digunakan dalam keseharian, seperti dianalogikan, subsidi, imbas, dan kewirausahaan.

Perhatikan Cuplikan Teks Editorial berikut.

Perekonomian Indonesia Memprihatinkan
(1) Saat ini kondisi perekonomian Indonesia sedang masa memprihatinkan. Mungkin jika dapat dianalogikan, kondisi ekonomi Indonesia saat ini sedang dalam keadaan lampu merah (warning). Akibatnya kehidupan masyarakat kelas bawah yang pas-pasan semakin menjadi korban. Mereka tidak kuasa menghadapi kenyataan ekonomi yang kian pahit saja.

(2) Di awali dengan mengurangi subsidi bahan bakar minyak (BBM) pada masa awal pemerintahan baru. Akibat kebijakan tersebut, masyarakat harus membeli BBM lebih mahal. Kemudian, tak lama setelah itu, imbas dari kenaikan BBM mulai terasa. Harga-harga bahan makanan semakin melambung tinggi. Beras contohnya, harga beras yang notabene adalah makanan pokok masyarakat Indonesia pada umumnya, harganya kian melambung. Kenaikannya mencapai hingga 30 persen. Ironi memang, Indonesia adalah negara agraris, dan dahulu terkenal dengan swasembada beras, justru bermasalah dengan harga beras.
Setelah kamu memahami isi teks editorial di atas, marilah kita analisis teks tersebut berdasarkan kaidahnya.



Poin Penting

Dalam penulisan teks editorial/ opini ada beberapa kaidah yang harus diikuti. Kaidah-kaidah yang terdapat pada teks tersebut adalah sebagai berikut.
1. Terdapat kalimat utama dalam setiap paragraf.
2. Menggunakan adverbial frekuensi.
3. Menggunakan konjungsi yang digunakan untuk menata argumentasi.
4. Menggunakan konjungsi untuk memperkuat argumentasi.
5. Menggunakan konjungsi yang menyatakan harapan
6. Menggunakan kata kerja material, relasional, dan mental.
7. Kaya akan kosakata.

STRUKTUR TEKS EDITORIAL/OPINI

Tujuan Pembelajaran
Siswa mampu membuat opini berdasarkan strukturnya.
Pernahkah kamu membaca kolom opini di media massa? Sebagaimana namanya, kolom tersebut tentulah berisi argumentasi penulis terhadap suatu hal menarik bahkan yang menjadi polemik menurutnya. Namun, dalam hal ini, penulis opini tidak dapat menulis pendapat semaunya.
      Sebuah teks editorial atau opini memang didominasi oleh pendapat berupa sudut pandang penulis terhadap suatu permasalahan, tetapi penulis pun harus menyampaikan fakta yang terdapat di lapangan mengenai hal tersebut. Berbeda dengan berita yang justru harus berisi fakta dan bebas dari opini penulisnya.
      Teks editorial atau opini memiliki struktur sebagai berikut.
1. Pernyataan pendapat (thesis statement)
Pernyataan pendapat atau disebut juga tesis merupakan begian yang mengemukakan topik yang akan disampaikan. Biasanya terdapat pada awal paragraf sebagai pembuka pembahasan.
2. Argumentasi (arguments)
Pada bagian ini, penulis menyampaikan fakta yang terjadi di lapangan dan mengomentari fakta tersebut berdasarkan sudut pandangnya. Tujuan argumentasi adalah untuk memengaruhi dan meyakinkan pembaca. Penulis ingin agar segala sesuatu yang disampaikannya dibenarkan oleh pembaca sehingga pembaca pun mengikutinya. Argumentasi biasanya terdiri atas beberapa paragraf.
3. Pernyataan ulang pendapat (reiteration)
Bagian ini merupakan penutup opini yang berisi penegasan kembali tesis dan argumentasi agar pembaca semakin yakin

Perhatikan contoh opini berikut!

PENGGUSURAN LAHAN SALAH SIAPA?

Sumber: http://i853.photobucket.com/albums/ab100/wajahtanpanarkoba/eksekusibowo.jpg
(1)Banjir yang selalu melanda Ibu Kota Jakarta sudah tidak bisa ditoleransi dan dimaklumi. Harus ada solusi yang cepat dan tepat untuk mengatasinya sebelum Jakarta benar-benar tenggelam. Salah satu solusi yang diusung Pemkot DKI Jakarta adalah program normalisasi sungai. Program tersebut berupa pengosongan lahan di sekitar sungai-sungai yang ada di Jakarta. Pengosongan lahan pun akan berimbas pada seluruh warga yang tinggal di permukiman sekitar sungai. Dengan demikian, akan banyak relokasi yang dilakukan Pemkot DKI. Namun, relokasi ke rusunawa ternyata bukanlah kabar gembira bagi warga sekitar bantaran sungai sebab itu artinya mereka harus menata kembali hidup mereka dari awal sehingga tidak sedikit warga yang melakukan aksi menolak penggusuran.
       (2)Masih segar dalam ingatan kita semua tragedi Kampung Pulo pada 20 Agustus 2015 kemarin. Tiga hari setelah rakyat Indonesia merayakan kemerdekaan yang ke-70 ternyata menjadi momen mengerikan bagi warga Kampung Pulo. Mereka harus bersitegang dengan petugas yang hendak menggusur permukiman mereka. Bahkan, bentrokan fisik yang memakan korban luka pun tak terelakan dalam kejadian nahas itu. Hal ini sebenarnya membuat saya dilema sekaligus kesal karena dalang dari semua keributan ini bukanlah pemerintah bukan juga rakyat di sekitar bantaran Sungai Ciliwung. Lalu siapakah yang sebenarnya salah?
       (3)Jika kita telusuri, akar permasalahan ini adalah pihak yang mengizinkan orang-orang untuk membuat perkemahan di bantaran sungai. Menurut masyarakat sekitar, mereka telah membayar uang sewa kepada sejumlah oknum. Entah kita harus menyebut mereka apa? Entah preman, entah yang lainnya. Yang pasti mereka itulah yang mengaku bahwa daerah tersebut, yang berplang milik pemerintah, merupakan wilayah kekuasaannya sehingga mereka yang ingin membuat bangunan harus meminta izin dan menyerahkan sejumlah uang untuk dapat memiliki lahan di tempat tersebut.
       (4)Sayangnya, oknum tersebut tidak pernah muncul setiap pemerintah melakukan penggusuran. Mereka (oknum) tidak pernah bertanggung jawab, dan mereka pun tidak pernah ditindak tegas oleh pemerintah bahkan aparat keamanan. Keberadaannya hanya muncul ketika hendak menerima keuntungan, sedangkan selanjutnya mereka tak mau menanggung kerugian yang diterima warga bantaran sungai.
       (5)Dengan demikian, jelaslah siapa otak yang seharusnya digusur dan dibasmi. Para oknum tak bertanggung jawab yang mengaku sebagai penguasa, sebab rakyat bantaran sungai tentu tidak akan mendirikan bangunan jika tidak ada yang memberi izin sebab mereka pasti mengerti maksud plang yang dipasang di sepanjang bantaran sungai. Pemerintah pun tidak akan melakukan penggusuran jika tidak ada bangunan yang didirikan di pinggir sungai yang menyebabkan penyempitan area sungai sehingga banjir selalu menimpa Jakarta yang notabene ibu kota negara. Jika normalisasi sungai tidak dilakukan, seluruh penduduk Jakartalah yang rugi. Oleh karena itu, marilah kita sama-sama pahami maksud pemerintah yang hendak merelokasi semua penghuni bantaran ke rusunawa yang pemerintah siapkan. Tujuannya tiada lain agar tidak ada pihak yang kembali dirugikan.
       (6)Banjir yang selalu melanda Ibu Kota Jakarta sudah tidak bisa ditoleransi dan dimaklumi. Begitu pun pihak-pihak yang mendatangkan orang-orang yang menyebabkan kebanjiran tersebut harus ditindak tegas oleh seluruh aparat.
Struktur pada teks editorial di atas adalah sebagai berikut.


Poin Penting

  1. Teks editorial atau opini berisi pendapat berupa sudut pandang penulis terhadap suatu permasalahan disertai fakta yang terdapat di lapangan.
  2. Teks editorial atau opini memiliki struktur sebagai berikut. a. Pernyataan pendapat (thesis statement), yaitu bagian yang mengemukakan topik yang akan disampaikan. Biasanya terdapat pada awal paragraf sebagai pembuka pembahasan. b. Argumentasi (arguments), yaitu penulis menyampaikan fakta yang terjadi di lapangan dan mengomentari fakta tersebut berdasarkan sudut pandangnya. Tujuan argumentasi adalah untuk memengaruhi dan meyakinkan pembaca. Penulis ingin agar segala sesuatu yang disampaikannya dibenarkan oleh pembaca sehingga pembaca pun mengikutinya. Argumentasi biasanya terdiri atas beberapa paragraf. c. Pernyataan ulang pendapat (reiteration), yaitu penutup opini yang berisi penegasan kembali tesis dan argumentasi agar pembaca semakin yakin.

Monday 7 December 2015

KIAT BELAJAR EFEKTIF


1. Belajar tidak hanya menghafal, tapi juga memahami

Meski kamu sudah hafal semua pelajaran, tapi kamu juga harus paham sama pelajarannya. Sebelum menghafal kamu harus memahami garis besar materi pelajaran terlebih dahulu.

2. Membaca adalah kuncinya

Baca kembali pelajarannya 2x sehari sebelum dan sesudah Bapak/Ibu Guru menerangkan. Dijamin kamu tidak akan lupa sama materi pelajarannya.

3. Catatlah pokok-pokok pelajarannya

Buat kesimpulan/catat hal yang penting dari pelajaran yang sudah diterangkan.

4. Hafalkan kata-kata kuncinya

Tiap hari kamu menghafal materi pelajaran yang banyak, biar mudah mengingatnya buat kata kunci tiap hafalannya.

5. Pilih waktu belajar yang tepat

Biar belajarnya enak, badan tetap fit maka pagi hari sebelum berangkat sekolah adalah waktu yang pas untuk berkonsentrasi belajar, sekalian bangun tidur pagi

6. Ciptakan suasana belajar yang nyaman dan mengasyikan, bisa sambil dengerin musik atau cari tempat yang nyaman (tidak bising) meskipun tidak harus di kamar.

7. Membuat kelompok belajar

Kalau bosan belajar sendiri, ajaklah teman-teman belajar bareng, nggak usah banyak (4-5 orang) dijamin suasana belajar jadi lebih seru dan mengasyikan.

8. Belajar dengan praktik langsung

Kerjakan soal-soal biar bisa mengukur sejauh mana kemampuanmu, kalau ada yang belum ngerti, tanyakan langsung Bapak/Ibu guru.

9. Kembangkan materi pelajaran yang sudah diajarkan

Kamu harus lebih kritis dan tertantang dengan soal-soal latihan yang baru

10. Belajar juga perlu istirahat

Belajar keras boleh saja, tetapi badan perlu istirahat untuk melemaskan badan dan pikiran. Percuma saja memaksakan belajar dalam kondisi tidak fit.

agen sprei

 www.jogjasprei.com

www.Jogjasprei.com adalah toko online yang melayani pembelian grosir dan eceran sprei murah & bedcover  bermerk di Indonesia serta berbagai perlengkapan untuk kenyamanan tidur Anda.
 Kami menyediakan berbagai macam sprei, bedcover, bantal selimut, handuk, kualitas bagus tetapi dengan harga yang paling murah.

 Merk yang kami sediakan antara lain: Kintakun, Belladona, My Love,  Shyra, Cassamia, Fata, Lady Rose, Bonita, Impression, Majesty, dll.

Kami menjual secara eceran dan grosir dengan harga paling murah. Syarat untuk mendapatkan harga grosir adalah pembelian minimal 3 item (boleh campur merek, ukuran, dan motif).

Meskipun murah, kami tetap menjamin produk yang dijual di  Jogjasprei.com  terjamin keasliannya karena produk bersumber dari distributor resmi.
Anda dapat memesan barang melalui online(website), email, sms, atau YM. Selanjutnya kami akan membalas/mengonfirmasi pesanan Anda dalam waktu 1x24 jam.

Dengan senang hati kami akan membantu Anda dengan pelayanan terbaik kami. Apabila Anda mengalami kesulitan ketika berbelanja di www.jogjasprei.com, Anda dapat langsung menghubungi kami melalui:

Telp/sms : 087839186405 dan PIN BBM : 32984B0A

Sunday 6 December 2015

Manfaat jeruk nipis

Manfaat jeruk nipis untuk wajah mungkin sudah banyak diketahui orang, tetapi tak ada salahnya jika manfaat dari jeruk nipis diulas kembali. Siapa tahu ada beberapa orang yang belum tahu tentang khasiat dari jeruk nipis, terutama untuk kecantikan wajah.

Jeruk nipis adalah buah yang terkenal mengandung vitamin c dan anti aging sehingga sangat baik di gunakan sebagai perawatan kecantikan. Wajah cantik adalah wajah idaman para kaum hawa. Banyak kaum hawa yang rela mengeluarkan budget yang besar hanya untuk mendapatkan wajah yang seperti mereka inginkan. Padahal, ada satu bahan alami, yaitu jeruk nipis yang bisa mereka andalkan untuk perawatan wajah secara alami.

Jika anda masih ragu, mari kita lihat khasiat jeruk nipis untuk wajah cantik anda, berikut informasinya.

Manfaat Jeruk Nipis untuk Kecantikan

Manfaat Jeruk Nipis Untuk Wajah Cantik Anda

1. Mengencangkan Wajah

Manfaat jeruk nipis untuk wajah yang pertama adalah membuat kulit wajah anda menjadi kencang. Mengapa jeruk nipis bisa membuat wajah menjadi kencang? Ya karena jeruk nipis tersebut mengandung zat-zat yang bisa membuat sel-sel kulit anda bisa mengencang dengan sendirinya. Dengan begitu, anda tidak akan terlihat tua jika anda rajin merawat wajah anda dengan jeruk nipis. Jika anda mau melakukan perawatan wajah dengan jeruk nipis secara rutin, pastilah anda akan jauh dari namanya keriput sehingga wajah anda akan tampak lebih muda walaupun tanpa memakai krim anti aging.

2. Mencerahkan Wajah

Manfaat jeruk nipis untuk wajah yang kedua adalah untuk mencerahkan wajah anda. Memiliki wajah yang cerah tentunya impian setiap wanita. Wajah yang cerah akan membuat para wanita tampil percaya diri sehingga banyak dari mereka yang sengaja mencerahkan wajah dengan


cara-cara yang ekstrem. Namun, bagi wanita yang pintar, perawatan wajah cerah dilakukan dengan jeruk nipis karena jeruk nipis tersebut mengandung zat-zat antioksidan. Zat antioksidan itulah yang nantinya akan membantu mencerahkan wajah anda asalkan anda mau merawat wajah dengan jeruk nipis secara rutin.

3. Mengatasi Wajah Kusam

Manfaat jeruk nipis untuk wajah yang ketiga adalah untuk mengatasi wajah kusam. Wajah kusam adalah salah satu masalah besar bagi wanita. Jika wajahnya tampak kusam dan tidak bercahaya, pastilah orang-orang enggan melirik wajahnya, apalagi untuk melihatnya. Namun, bagi wanita yang cerdas, mereka bisa mengatasi kekusaman wajah dengan bahan alami yaitu jeruk nipis. Dengan masker jeruk nipis tersebut, wajah yang semula kusam akan terlihat bercahaya sehingga wajah sangat enak dipandang oleh mata. Hanya dengan merawat wajah secara rutin dengan jeruk nipis, anda bisa mendapatkan kecantikan wajah yang anda idam-idamkan.

4. Mengatasi Jerawat

Manfaat jeruk nipis untuk wajah yang keempat adalah membantu anda mengatasi jerawat pada wajah. Jerawat adalah salah satu gangguan wajah yang terkadang membuat para wanita pusing tujua keliling. Nah, daripada anda menghabiskan duit dengan datang ke klinik kecantikan, tak ada salahnya anda mencoba menghilangkan jerawat dengan jeruk nipis. Jeruk nipis ini mengandung zat antioksidan yang mampu menumpas zat-zat asing yang bisa membuat jerawat nongol di wajah anda. Anda hanya perlu melakukan perawatan wajah dengan jeruk nipis secara rutin, maka wajah anda akan kembali cantik tanpa setitik noda.

5. Menghaluskan Kulit Wajah

Jeruk nipis juga dapat menghaluskan kulit wajah wajah anda, karena kandungan vitamin c yang terdapat didalamnya. selainnya mencerahkan wajah vitamin c juga berfungsi untuk menghaluskan kulit. Caranya gampang sekali, anda tinggal mengoleskan perasan jeruk nipis pada wajah anda, seperti menggunakan masker. Diam selama beberapa saat kemudian bilas dengan air bersih dan rasakan khasiatnya.

Setelah anda mengetahui manfaat jeruk nipis untuk wajah, kini saatnya anda mengetahui bagaimana cara merawat wajah dengan jeruk nipis. Yang mesti anda lakukan, anda bisa mencampurkan jeruk nipis dengan bahan alami lain seperti mentimun atau tomat dan anda bisa menggunakan campuran bahan-bahan tersebut untuk masker wajah anda. Atau, anda juga bisa membelah jeruk nipis menjadi 2 bagian dan anda hanya perlu mengoles-oleskan ke wajah secara rutin. Anda bisa melakukan perawatan wajah dengan jeruk nipis sebelum anda beranjak tidur. Semoga informasi di atas bermanfaat bagi para pembaca. Selamat mencoba!

Thursday 3 December 2015

tentang kalimat

Kalimat adalah gabungan dari dua buah kata atau lebih yang menghasilkan suatu pengertian dan pola intonasi akhir, kalimat terdri dari beberapa unsur seperti subjek, predikat, objek, pelengkap, dan keterangan. Sebuah kalimat dikatakan sempurna apabila memiliki dua unsur, yaitu subjek dan predikat. Jika tidak memiliki unsur subjek dan unsur predikat, pernyataan itu bukanlah kalimat melainkan frasa.

Unsur-unsur Kalimat
1. Subjek (S)
   > Disebut juga pokok kalimat, karena merupakan unsur inti suatu kalimat.
   > Umumnya berupa kata benda (KB) atau kata lain yang dibendakan.
   > Merupakan jawaban dari pertanyaan "Siapa" dan "Apa".
   misalnya:
  Ibu   memasak   nasi  goreng  di dapur
   S            P                   O                K
2. Predikat (P)
   >  Unsur inti pada kalimat yang berfungsi untuk menjelaskan subjek.
   >  Biasanya berupa kata kerja (KK) atau kata sifat (KS).
   >  Merupakan jawaban pertanyaan "Mengapa" dan "Bagaimana".
   misalnya:
  
   Nina membaca buku  di ruang tamu
      S            P         O              K
3. Objek (O)
   > Keterangan predikat yang memiliki hubungan erat dengan predikat.
   > Biasanya terletak di belakang predikat.
   > Dalam kalimat pasif, objek akan menempati posisi subjek.
   > Berupa nomina atau frasa nominal.
   misalnya:
   Adik menonton  televisi di kamar
     S           P              O          K
4. Keterangan (K)
   > Umumnya merupakan  keterangan tambahan atau unsur yang tidak wajib dalam kalimat.
   > Keterangan dapat berpindah tempat tanpa merusak struktur dan makna kalimat
   > Keterangan diisi oleh adverba, adjektiva, frasa adverbial, frasa adjektiva, dan klausa     terikat.
  > Posisinya dapat di awal, di tengah, ataupun di akhir kalimat.
  > Terdiri dari beberapa jenis, yaitu:
 * Keterangan tempat
                  Keterangan tempat adalah keterangan yang menunjukkan tempat terjadinya
peristiwa atau keadaan. Keterangan tempat selalu didahului oleh kata depan,
seperti di, dari, ke, sampai, dan dalam. 
Contohnya:
Ani menyimpan buku di atas meja belajar
* Keterangan alat
                 Keterangan alat merupakan keterangan yang menyatakan ada atau tidak adanya
alat yang digunakan untuk melakukan suatu perbuatan. Keterangan alat selalu
diikuti oleh kata depan dengan atau tanpa.
Contohnya:
Ayah memukul batu itu dengan palu
* Keterangan waktu
                  Keterangan waktu memberikan informasi mengenai saat terjadinya suatu
peristiwa.
Contohnya:
Kakak akan pergi ke jogja pada pukul 7 pagi
 * Keterangan tujuan
                  Keterangan tujuan adalah keterangan yang menyatakan tujuan atau maksud
perbuatan atau kejadian. Keterangan tujuan ditandai oleh kata untuk, demi, bagi,
buat, dan demi.
Contohnya:
Kita harus rajin berolahraga agar sehat
 * Keterangan cara
                  Keterangan cara adalah keterangan yang menyatakan cara terjadinya suatu peristiwa. Keterangan cara ada yang didahului oleh kata depan ada pula yang tidak.
Contohnya:
Ami membaca buku pelajaran dengan seksama
 * Keterangan penyerta
                 Keterangan penyerta adalah keterangan yang menyatakan ada atau tidak adanya
orang yang menyertai orang lain dalam melakukan perbuatan.
Contohnya:
Amir bermain playstation bersama Mira
 * Keterangan similatif
                Keterangan similatif adalah keterangan yang menyatakan kesetaraan atau
kemiripan antara suatu keadaan, kejadian, atau perbuatan dengan keadaan,
kejadian, atau perbuatan yang lain.
Contohnya:
Berpikirlah seperti orang dewasa
 * Keterangan sebab
               Keterangan penyebaban atau keterangan sebab adalah keterangan yang menyatakan sebab atau alasan terjadinya suatu peristiwa, keadaan, kejadian atau perbuatan.
Contohnya:
Rani mendapatkan IPK rendah karena kurang belajar
5. Pelengkap (P)
   > Terletak di belakang predikat.
   > Perbedannya terletak pada kalimat pasif, pelengkap tidak menjadi subjek dalam kalimat pasif. Jika terdapat objek dan pelengkap dalam kalimat aktif, objeklah yang menjadi subjek kalimat pasif bukan pelengkap.
   > Dalam kalimat, jika tidak ada objek, pelengkap terletak langsung di belakang predikat, tetapi jika predikat diikuti oleh objek, pelengkap berada di belakang objek.
misalnya:
Ayah membelikan Adik sepeda baru
    S            P             O            Pel
Pola Kalimat Dasar
1.  S-P
Komputernya rusak.
2. S-P-O
Rika makan nasi goreng.
3. S-P-Pel
Cincinnya bertahtakan berlian.
4. S-P-K
Adik tidur di kamar.
5. S-P-O-Pel
Ariani memakan sushi buatan Nirma
6. S-P-O-Pel-K
Setiap pagi ibu memasak nasi goreng di dapur
7. S-P-O-K
Amel minum susu vanilla setiap hari.
8. S-P-Pel-K.
Mirna tertawa terbahak-bahak ketika Rina terjatuh dari sepeda di taman.   
Kata kerja
             Kata kerja adalah kelas kata yang menyatakan suatu tindakan dan perbuatan. jenis kata ini biasanya menjadi predikat dalam suatu frasa.
Kata kerja terbagi atas :
1.) Kata kerja transitif
adalah kata kerja yang membutuhkan objek atau pelengkap sebagai penjelas.
Contohnya: Dira makan bakso.
Kata kerja transitif terbagi atas:
a.kata kerja ekatransitif 
        kata kerja ekstransitif adalah kata kerja yang hanya memerlukan objek tanpa diikuti pelengkap dalam kalimat tunggalnya. Contohnya: Saya tidur
b.kata kerja dwitransitif 
        kata kerja dwitransitif adalah kata kerja yang predikatnya memerlukan objek dan pelengkap dalam kalimat tunggalnya. Contohnya: saya memasak mie instan di dapur tadi pagi.
2.) Kata kerja intransitif
          kata kerja intransitif adalah kata kerja yang tidak membutuhkan objek di belakangnya sebagai pelengkap untuk menjelaskan kalimat.
Contohnya :Rudi sedang membaca.
Macam-macam Kalimat
A.  Berdasarkan Jumlah Frasa (Struktur Gramatikal)
Kalimat dapat dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu:
1.  Kalimat Tunggal
Kallimat tunggal adalah kalimat yang memiliki satu pola (klausa) yang terdiri dari satu subjek dan satu predikat. Kalimat tunggal merupakan kalimat dasar sederhana. Kalimat-kalimat yang panjang dapat dikembalikan ke dalam kalimat-kalimat dasar yang sederhana dan dapat juga ditelusuri p0la-pola pembentukannya. 
Pola-pola kalimat dasar yang dimaksud adalah:
*  KB + KK (Kata Benda + Kata Kerja)
Contoh:   Victoria bernyanyi
.                   S          P
* KB + KS (Kata Benda + Kata Sifat)
Contoh:   Ika sangat rajin
.               S          P
* KB + KBil (Kata Benda + Kata Bilangan)
Contoh:  Masalahnya seribu satu.
.                    S             P
Kalimat tunggal  dapat dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu:
1.  Kalimat nominal adalah kalimat yang predikatnya berupa kata benda.
Contoh :  Saya siswa kelas VI.
2.  Kalimat verbal adalah kalimat yang predikatnya berupa kata kerja.
Contoh :  Adik bernyanyi.
Setiap kalimat tunggal di atas dapat diperluas dengan menambahkan kata-kata pada unsur-unsurnya. Dengan penambahan unsur-unsur itu, unsur utama dari kalimat masih dapat dikenali. Suatu kalimat tunggal dapat diperluas menjadi dua puluh atau lebih.  
Perluasan kalimat tesebut terdiri atas:
1. Keterangan tempat, seperti di sini, dalam ruangan tertutup, lewat Bali, sekeliling kota.
2. Keterangan waktu, seperti: setiap hari, pada pukul 21.00, tahun depan, kemarin sore, minggu kedua bulan ini.
3. Keterangan alat (dengan + kata benda), seperti: dengan linggis, dengan undang-undang itu, dengan sendok, dengan wesel pos, dengan cek.
4. Keterangan modalitas, seperti: harus, barangkali, seyogyanya. sesungguhnya, sepatutnya.
5. Keternagan cara (dengan + kata sifat/kata kerja), seperti: dengan hati-hati, seenaknya saja, selekas mungkin.
6. Keterangan aspek, seperti akan, sedang, sudah, dan telah.
7. Keterangan tujuan, seperti: agar bahagia, untuk anaknya, supaya aman, bagi mereka.
8. Keterangan sebab, seperti: karena rajin, sebab berkuasa, lantaran panik.
9. Keterangan aposisi adalah keterangan yang sifatnya menggantikan, seperti: penerima Sepatu Emas, David Beckham.
10. Frasa yang, seperti: mahasiswa yang IP-nya 3 ke atas, pemimpin yang memperhatikan rakyat.
Contoh perluasan kalimat tunggal adalah:
1. Victoria akan bernyanyi di Las Vegas.
2. Masalahnya seribu satu yang belum terpecahkan.
3. Ika sangat rajin menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan kepadanya.
2.  Kalimat Majemuk
Kalimat majemuk terdiri atas dua atau lebih kalimat tunggal yang saling berhubungan baik kordinasi maupun subordinasi.
 Kalimat majemuk dapat dibedakan atas  3 jenis, yaitu:
2.1.  Kalimat Majemuk Setara (KMS)
Kalimat ini terbentuk dari 2 atau lebih kalimat tunggal dan kedudukan tiap kalimat sederajat. Kalimat majemuk setara dapat dikelompokkan ke dalam beberapa bagian, yaitu:
* KMS Penggabungan. Dua atau lebih kalimat tunggal yang dihubungkan oleh kata dan atau serta.
Contoh:
-  Kami mencari bahan dan mereka meramunya.
-  Ratih dan Ratna bermain bulu tangkis di halaman rumah.
* KMS Pertentangan. Dua kalimat tunggal yang dihubungkan oleh kata tetapi,sedangkan, namun, melainkan. Kedua kalimat tersebut menunjukkan hubungan pertentangan.
Contoh:
-  Indonesia adalah negara berkembang, sedangkan jepang termasuk negara yang sudah maju.
-  Bukan saya memecahkan gelas itu, melainkan kakak.
* KMS Pemilihan. Dua atau lebih kalimat tunggal yang dihubungkan oleh kataatau.
Contoh:
-  Makalah ini harus dikumpukan besok atau minggu depan.
-  Aku atau dia yang akan kamu pilih.
* KMS Penguatan. Dua atau lebih kalimat tunggal dihubungkan dengan katabahkan.
Contoh:
-  Dia tidak hanya cantik, bahkan dia juga sangat baik hati.
-  Pencuri itu tidak hanya dipukuli oleh masa, bahkan dia disiksa dengan sadis.
* KMS yang dibentuk dari dua atau lebih kalimat tunggal yang dihubungkan oleh kata lalu dan kemudian, untuk menandakan suatu kejadian yang berurutan.
Contoh:
-  Mula-mula disebutkan nama-nama juara melukis tingkat SD, kemudian disebutkan nama-nama juara melukis tingkat SMP.
2.2  Kalimat Majemuk Bertingkat (KMB)
Kalimat majemuk setara terdiri atas satu suku kaliamat bebas dan satu suku kalimat yang tidak bebas. Kedua kalimat tersebut memiliki pola hubungan yang tidak sederajat. Bagian yang memiliki kedudukan lebih penting (inti gagasan) disebut sebagai klausa utama (induk kalimat). Bagian yang lebih rendah kedudukakannya disebut dengan klausa sematan (anak kalimat).
Ada beberapa penanda hubungan / konjungsi yang dipergunakan oleh kalimat majemuk bertingkat, yaitu:
1. Waktu : ketika, sejak
2.  Sebab: karena, Olehkarenaitu, sebab, oleh sebab itu
3.  Akibat: hingga, sehingga, maka
4.  Syarat: jika, asalkan, apabila
5.  Perlawanan: meskipun, walaupun
6.  Pengandaian: andaikata, seandainya
7.  Tujuan: agar, supaya, untukbiar
8.  Perbandingan: seperti, laksana, ibarat, seolah‐olah
9.  Pembatasan: kecuali, selain
10.  Alat: dengan+ katabenda:  dengan tongkat
11.  Kesertaan: dengan+ orang
Contoh:
-  Walaupun komputer itu dilengkapi dengan alat-alat modern, para hacker masih dapat mengacaukan data-data komputer itu.
Induk kalimat: Para hacker masih dapat mengacaukan data-data komputer itu.
Anak kalimat:  Walaupun komputer itu dilengkapi dengan alat-alat modern.
2.3  Kalimat Majemuk Campuran
Kalimat majemuk campuran terdiri atas kalimat majemuk setara dan kalimat majemuk bertingkat atau kebalikannya.
Contoh:
-   Karena hari sudah malam, kami berhenti dan langsung pulang.
KMS:  Kami berhenti dan langsung pulang.
KMC:  Kami berhenti karena hari sudah malam.
.          Kami langsung pulang karena hari sudah malam.h
-  Kami pulang, tetapi mereka masih bekerja karena tugasnya belum selesai.
KMS:  Kami pulang, tetapi mereka masih bekerja.
KMB: Mereka masih bekerja karena tugasnya belum selesai.
.
B.  Berdasarkan Isi atau Fungsinya
Kalimat dapat dibedakan menjadi 4 jenis, yaitu:
1. Kalimat Perintah
Kalimat perintah adalah kalimat yang bertujuan memberikan perintah kepada orang lain untuk melakukan sesuatu. Kalimat perintah biasanya diakhiri dengan tanda seru (!) dalam penulisannya. Sedangkan dalam bentuk lisan, kalimat perintah ditandai dengan intonasi tinggi.
Macam-macam kalimat perintah :
* Kalimat perintah biasa, ditandai dengan partikel lah.
Contoh : Gantilah bajumu !
* Kalimat larangan, ditandai dengan penggunaan kata jangan.
Contoh Jangan membuang sampah sembarangan !
* Kalimat ajakan, ditandai dengan kata mohon, tolong, silahkan.
Contoh : Tolong temani nenekmu di rumah !
2.  Kalimat Berita
Kalimat berita adalah kalimat yang isinya memberitahukan sesuatu. Dalam penulisannya, biasanya diakhiri dengan tanda titik (.) dan dalam pelafalannya dilakukan dengan intonasi menurun. Kalimat ini mendorong orang untuk memberikan tanggapan.
Macam-macam kalimat berita :
* Kalimat berita kepastian
Contoh : Nenek akan datang dari Bandung besok pagi.
* Kalimat berita pengingkaran
Contoh : Saya tidak akan datang pada acara ulang tahunmu.
* Kalimat berita kesangsian
Contoh : Bapak mungkin akan tiba besok pagi.
* Kalimat berita bentuk lainnya
Contoh : Kami tidak taahu mengapa dia datang terlambat.
3.  Kalimat Tanya
Kalimat tanya adalah kalimat yang bertujuan untuk memperoleh suatu informasi atau reaksi (jawaban) yang diharapkan. Kalimat ini diakhiri dengan tanda tanya(?) dalam penulisannya dan dalam pelafalannya menggunakan intonasi menurun. Kata tanya yang dipergunakan adalah bagaimana, dimana, berapa, kapan.
Contoh:
-  Mengapa gedung ini dibangun tidak sesuai dengan disainnya?
-  Kapan Becks kembali ke Inggris?
4.  Kalimat Seruan
Kalimat seruan adalah kalimat yang digunakan untuk mengungkapakan perasaa ‘yang kuat’ atau yang mendadak. Kalimat seruan biasanya ditandai dengan intonsi yang tinggi dalam pelafalannya dan menggunakan tanda seru (!) atau tanda titik (.) dalam penulisannya.
Contoh:
-  Aduh, pekerjaan rumah saya tidak terbawa.
-  Bukan main, eloknya.